LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Nama : Dinda Elisa Putri
Kelas : XI IPA 3
SMA Negeri 3 Batam
Tahun Pelajaran 2011/2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Segala puji
bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatannya kepada kita semua,
terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dan
penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 06 Februari 2012 ini. Berikut ini, penulis mempersembahkan
sebuah makalah yang berjudul “Menghitung pH pada beberapa larutan”. Penulis
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi
penulis sendiri. Kepada Para pembaca , jika pada makalah ini pembaca menemukan
adanya kekurangan dan kekeliruan , penulis mohon maaf.
Dengan
demikian tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca. Semoga
Makalah ini bisa membawa manfaat kepada para pembaca. Wassalamualaikum Wr.Wb
Batam, 11
Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya larutan
asam dan basa memiliki pH . pH pada larutan asam adalah kurang dari 7 (pH <
7) , dan pH pada larutan basa adalah lebih dari 7 (pH > 7) dan jika larutan
itu netral maka pH nya sama dengan 7 (pH = 7). Pada berbagai macam tumbuhan
alami atau larutan kimiawi memiliki pH yang tentunya berbeda-beda. Biasanya
larutan yang mempunyai pH kurang dari tujuh atau pH asam akan terasa asam pula
, dan juga berbeda pula jika pH tersebut basa.
Contoh pada larutan
asam seperti jeruk nipis ,air cuka dan lain-lain , contoh pada larutan basa
seperti air kapur , air susu dan lain-lain , dan pada larutan yang netral
seperti air dan air urea.
BAB II
KAJIAN LITERATUR
Pengertian asam dan basa yang modern
mula-mula dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada tahun 1887. Menurut Arrhenius,
asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan
membentuk ion hidrogen ( H+) sebagai satu-satunya ion positif. Sementara itu,
basa didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami
ionisasi dengan membentuk ion-ion hidroksida (OH-) sebagai satu-satunya ion
negatif.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung ion hidrogen dengan satu atau lebih unsur lain dan basa merupakan senyawa yang mengandung ion hidroksida dengan satu atau lebih unsur lain.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung ion hidrogen dengan satu atau lebih unsur lain dan basa merupakan senyawa yang mengandung ion hidroksida dengan satu atau lebih unsur lain.
a) Asam
Berdasarkan banyaknya ion hidrogen yang
dihasilkan maka larutan asam dapat dibagi menjadi asam monobasis dan asam
polibasis:
1) Asam monobasis (berbasa satu) adalah asam yang dalam larutan air akan menghasilkan satu ion hidrogen (H+).
Contohnya adalah:
HC1(aq) --------------------- H+(aq) + Cl (aq)
asam klorida ion hidrogen ion klorida
CH30OOH(aq) ---------------------- H+(aq) + CH30OO-(aq)
asam asetat ion hidrogen ion asetat
2) Asam polibasis (berbasa banyak) adalah asam yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen (H+).
Contohnya adalah:
H2SO4(aq) ------------------------------ H+(aq) + HSO4 (aq)
asam sulfat ion hidrogen ion hidrogensulfat
HSO4(aq) ------------------------------ H+(aq) + SO4(aq)
ion hidrogen sulfat ion hidrogen ion sulfat
Asam monobasis dan polibasis disebut juga asam monoprotik dan poliprotik. Dalam keadaan sebenarnya, ion hidrogen tidak dapat berdiri bebas. Dalam larutan air, ion hidrogen (H+) akan berikatan secara koordinasi dengan molekul air (H2O) menjadi ion hidronium (H3O+).
H+(aq)+ H2O(1) ' H3O+(aq)
Dengan demikian, reaksi ionisasi dalam contoh tersebut di atas dituliskan sebagai berikut:
HC1(aq) + H2O(1) -------------------------------- H30+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) + H2O(1) ----------------------- H30+(aq) + CH3COO-(aq)
H2SO4(aq) + 2H2O(1) ------------------------- 2H3O+(aq) + SO 24 (aq)
1) Asam monobasis (berbasa satu) adalah asam yang dalam larutan air akan menghasilkan satu ion hidrogen (H+).
Contohnya adalah:
HC1(aq) --------------------- H+(aq) + Cl (aq)
asam klorida ion hidrogen ion klorida
CH30OOH(aq) ---------------------- H+(aq) + CH30OO-(aq)
asam asetat ion hidrogen ion asetat
2) Asam polibasis (berbasa banyak) adalah asam yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen (H+).
Contohnya adalah:
H2SO4(aq) ------------------------------ H+(aq) + HSO4 (aq)
asam sulfat ion hidrogen ion hidrogensulfat
HSO4(aq) ------------------------------ H+(aq) + SO4(aq)
ion hidrogen sulfat ion hidrogen ion sulfat
Asam monobasis dan polibasis disebut juga asam monoprotik dan poliprotik. Dalam keadaan sebenarnya, ion hidrogen tidak dapat berdiri bebas. Dalam larutan air, ion hidrogen (H+) akan berikatan secara koordinasi dengan molekul air (H2O) menjadi ion hidronium (H3O+).
H+(aq)+ H2O(1) ' H3O+(aq)
Dengan demikian, reaksi ionisasi dalam contoh tersebut di atas dituliskan sebagai berikut:
HC1(aq) + H2O(1) -------------------------------- H30+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) + H2O(1) ----------------------- H30+(aq) + CH3COO-(aq)
H2SO4(aq) + 2H2O(1) ------------------------- 2H3O+(aq) + SO 24 (aq)
b) Basa
Seperti halnya larutan asam, larutan basa juga
dibagi menjadi basa monoasidik dan poliasidik. Pembagian ini menunjukkan sifat
keasaman (hidroksitas) suatu basa :
1) Basa monoasidik
yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan
NaOH(aq) ---------------------------- Na+(aq) + OH (aq)
natrium hidroksida ion natrium ion hidroksida
NaOH(aq) ---------------------------- Na+(aq) + OH (aq)
natrium hidroksida ion natrium ion hidroksida
NH4OH(aq) --------------------------- NH 4 (aq)
+ OH (aq)
amonium hidroksida ion amonium ion hidroksida
amonium hidroksida ion amonium ion hidroksida
2) Basa poliasidik
yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida
(OH-)
Contohnya adalah:
Ca(OH)2(aq) --------------------------- Ca2+(aq) + 2OH (aq)
kalsium hidroksida ion kalsium ion hidroksida
Berdasarkan sifat-sifat ion di atas, maka reaksi antara ion H+ dan OH- dapat membentuk H2O. Proses ini disebut dengan netralisasi.
Contohnya adalah:
Ca(OH)2(aq) --------------------------- Ca2+(aq) + 2OH (aq)
kalsium hidroksida ion kalsium ion hidroksida
Berdasarkan sifat-sifat ion di atas, maka reaksi antara ion H+ dan OH- dapat membentuk H2O. Proses ini disebut dengan netralisasi.
BAB III
ISI
Alat
:
Tabung raksi kecil : 6 buah
Spatula logam :
1 buah
Sikat kecil : 1 buah
Alu dan mortar : 1 buah
Rak tabung reaksi :1 buah
Bahan
:
-Mawar -Air
Cuka -Jeruk Nipis
-Kembang sepatu -Air
kapur -Sabun Colek
-Bayam Merah -Air
Susu
-Kunyit -Air
Urea
Cara Kerja :
1) Masukkan
satu persatu larutan alami ke dalam mortar kemudian tumbuk bahan tersebut
dengan alu , kemudian masukkan kedalam tabung reaksi yang akan diteteskan 5
tetes larutan HCL dan larutan NaOH , kemudian lihat perubahan warnanya dan
catat
2) Setelah
larutan alami telah siap teliti , kemudian masukan satu persatu larutan kimiawi
kedalam mortar kemudian tumbuk bahan tersebut dengan alu , masukkan kedalam 6
tabung reaksi dan masukkan lakmus biru , lakmus merah , Phenolptlein , metil
(orange , biru dan merah) lihat perubahan warnanya dan catat
Pada penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 06 Februari
2012 inilah hasil dari penilitian tersebut :
TABEL HASIL PENELITIAN pH LARUTAN ALAMI
Larutan
Alami
|
Warna
|
|
HCl
|
NaOH
|
|
Mawar
|
Merah
|
Hijau
|
Kembang
sepatu
|
Merah
|
Hijau
|
Bayam
merah
|
Merah
|
Hijau
tua
|
Kunyit
|
Kuning
|
Merah
|
TABEL HASIL PENELITIAN pH LARUTAN KIMIAWI
LM
|
LB
|
PP
|
MO
|
MM
|
MB
|
|
Air cuka
|
Merah
|
Merah
|
Tidak berubah
|
Merah
|
Pink
|
biru
|
Air kapur
|
Biru
|
Biru
|
Ungu
|
Kuning
|
Orange
|
Biru
|
Air susu
|
Biru
|
Biru
|
Tidak berubah
|
Orange
|
Orange
|
Biru
|
Air urea
|
Merah
|
Biru
|
Tidak berubah
|
Orange
|
Orange
|
Biru
|
Jeruk nipis
|
Merah
|
Merah
|
Putih kemerahan
|
Pink
|
Merah keorange-an
|
Biru
|
Sabun colek
|
Biru
|
Biru
|
Ungu
|
Kuning
|
kuning
|
Biru
|
Ket: LM
(Lakmus Merah) PP (Phenolptlein) MM (Metil Merah)
LB
(Lakmus Biru) MO (Metil Orange) MB (Metil Biru)
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan tersebut adalah pada bahan larutan alami Dari
ekstrak kunyit, dapat dilihat perbedaan bahwa bila diteteskan ke dalam larutan asam,maka warna larutan akan
berubah menjadi kuning muda, sedangkan bila diteteskan ke dalam larutan basa maka warnanya akan berubah merah.
Dari ekstrak mawar , dapat dilihat perbedaan bahwa bila diteteskan ke dalam larutan asam, maka
warna larutan akan berubah menjadi merah,sedangkan
bila diteteskan ke dalam larutan basa maka warnanya akan berubah menjadi hijau.
Dari Ekstrak Kembang sepatu bila ditetesi larutan asam warnanya menjadi merah
dan ditetesi larutan basa warnanya menjadi hijau , dan Dari Ekstrak Bayam merah
bila ditetesi larutan asam menjadi warna merah , dan jika ditetesi larutan basa
akan menjadi hijau tua. Pada bahan kimiawi air cuka adalah larutan asam ¸ air
kapur adalah larutan basa , air susu adalah larutan basa , air urea adalah
larutan netral , jeruk nipis adalah larutan asam , dan sabun colek adalah
larutan basa
thanks y artikel nya :)
BalasHapussalam kenal :)