Minggu, 20 Mei 2012

Makalah Pratikum Kimia


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

 

 

 

 






Nama : Dinda Elisa Putri

Kelas : XI IPA 3

 





SMA Negeri 3 Batam

Tahun Pelajaran 2011/2012





KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 06 Februari 2012  ini. Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah makalah yang berjudul “Menghitung pH pada beberapa larutan”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri. Kepada Para pembaca , jika pada makalah ini pembaca menemukan adanya kekurangan dan kekeliruan , penulis mohon maaf.
Dengan demikian tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca. Semoga Makalah ini bisa membawa manfaat kepada para pembaca. Wassalamualaikum Wr.Wb













Batam, 11 Februari 2012

Penulis

DAFTAR ISI




 











BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang


Pada umumnya larutan asam dan basa memiliki pH . pH pada larutan asam adalah kurang dari 7 (pH < 7) , dan pH pada larutan basa adalah lebih dari 7 (pH > 7) dan jika larutan itu netral maka pH nya sama dengan 7 (pH = 7). Pada berbagai macam tumbuhan alami atau larutan kimiawi memiliki pH yang tentunya berbeda-beda. Biasanya larutan yang mempunyai pH kurang dari tujuh atau pH asam akan terasa asam pula , dan juga berbeda pula jika pH tersebut basa.
Contoh pada larutan asam seperti jeruk nipis ,air cuka dan lain-lain , contoh pada larutan basa seperti air kapur , air susu dan lain-lain , dan pada larutan yang netral seperti air dan air urea.












BAB II

KAJIAN LITERATUR


                Pengertian asam dan basa yang modern mula-mula dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada tahun 1887. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion hidrogen ( H+) sebagai satu-satunya ion positif. Sementara itu, basa didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion-ion hidroksida (OH-) sebagai satu-satunya ion negatif.
               Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung ion hidrogen dengan satu atau lebih unsur lain dan basa merupakan senyawa yang mengandung ion hidroksida dengan satu atau lebih unsur lain.

a) Asam

      Berdasarkan banyaknya ion hidrogen yang dihasilkan maka larutan asam dapat dibagi menjadi asam monobasis dan asam polibasis:
1) Asam monobasis (berbasa satu) adalah asam yang dalam larutan air akan menghasilkan satu ion hidrogen (H+). 
Contohnya adalah:
HC1(aq)            ---------------------        H+(aq)         +               Cl (aq)
asam klorida                                ion hidrogen                ion klorida
CH30OOH(aq)   ----------------------      H+(aq)          +          CH30OO-(aq)
asam asetat                                 ion hidrogen                 ion asetat
2) Asam polibasis (berbasa banyak) adalah asam yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen (H+). 
Contohnya adalah:
H2SO4(aq) ------------------------------       H+(aq)        +        HSO4 (aq)
asam sulfat                                   ion hidrogen           ion hidrogensulfat
HSO4(aq)  ------------------------------        H+(aq)        +        SO4(aq)
ion hidrogen                                     sulfat ion              hidrogen ion sulfat
Asam monobasis dan polibasis disebut juga asam monoprotik dan poliprotik. Dalam keadaan sebenarnya, ion hidrogen tidak dapat berdiri bebas. Dalam larutan air, ion hidrogen (H+) akan berikatan secara koordinasi dengan molekul air (H2O) menjadi ion hidronium (H3O+).
H+(aq)+ H2O(1)  ' H3O+(aq)
Dengan demikian, reaksi ionisasi dalam contoh tersebut di atas dituliskan sebagai berikut:
HC1(aq) + H2O(1)  --------------------------------    H30+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) + H2O(1) -----------------------    H30+(aq) + CH3COO-(aq)
H2SO4(aq) + 2H2O(1)  -------------------------    2H3O+(aq) + SO 24 (aq)

b) Basa

     Seperti halnya larutan asam, larutan basa juga dibagi menjadi basa monoasidik dan poliasidik. Pembagian ini menunjukkan sifat keasaman (hidroksitas) suatu basa :
1)  Basa monoasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan 
NaOH(aq)  ----------------------------     Na+(aq)            +        OH (aq)
natrium hidroksida                     ion natrium                ion hidroksida
NH4OH(aq) ---------------------------    NH 4 (aq)          +        OH (aq)
amonium hidroksida                    ion amonium            ion hidroksida
2)  Basa poliasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida (OH-) 
Contohnya adalah:
Ca(OH)2(aq) --------------------------- Ca2+(aq)           +       2OH (aq)
kalsium hidroksida                    ion kalsium              ion hidroksida
Berdasarkan sifat-sifat ion di atas, maka reaksi antara ion H+ dan OH- dapat membentuk H2O. Proses ini disebut dengan netralisasi.







BAB III

ISI

Alat :
Tabung raksi kecil : 6 buah
Spatula logam :  1 buah
Sikat kecil : 1 buah
Alu dan mortar : 1 buah
Rak tabung reaksi :1 buah

Bahan :
-Mawar                          -Air Cuka             -Jeruk Nipis
-Kembang sepatu           -Air kapur            -Sabun Colek
-Bayam Merah               -Air Susu
-Kunyit                          -Air Urea

Cara Kerja :
1)    Masukkan satu persatu larutan alami ke dalam mortar kemudian tumbuk bahan tersebut dengan alu , kemudian masukkan kedalam tabung reaksi yang akan diteteskan 5 tetes larutan HCL dan larutan NaOH , kemudian lihat perubahan warnanya dan catat
2)    Setelah larutan alami telah siap teliti , kemudian masukan satu persatu larutan kimiawi kedalam mortar kemudian tumbuk bahan tersebut dengan alu , masukkan kedalam 6 tabung reaksi dan masukkan lakmus biru , lakmus merah , Phenolptlein , metil (orange , biru dan merah) lihat perubahan warnanya dan catat


Pada penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 06 Februari 2012 inilah hasil dari penilitian tersebut :
TABEL HASIL PENELITIAN pH LARUTAN ALAMI
Larutan
Alami
Warna
HCl
NaOH
Mawar
Merah
Hijau
Kembang sepatu
Merah
Hijau
Bayam merah
Merah
Hijau tua
Kunyit
Kuning
Merah

TABEL HASIL PENELITIAN pH LARUTAN KIMIAWI

LM
LB
PP
MO
MM
MB
Air cuka
Merah
Merah
Tidak berubah
Merah
Pink
biru
Air kapur
Biru
Biru
Ungu
Kuning
Orange
Biru
Air susu
Biru
Biru
Tidak berubah
Orange
Orange
Biru
Air urea
Merah
Biru
Tidak berubah
Orange
Orange
Biru
Jeruk nipis
Merah
Merah
Putih kemerahan
Pink
Merah keorange-an
Biru
Sabun colek
Biru
Biru
Ungu
Kuning
kuning
Biru

Ket:     LM (Lakmus Merah)   PP (Phenolptlein)        MM (Metil Merah)
            LB (Lakmus Biru)       MO (Metil Orange)     MB (Metil Biru)




BAB IV

KESIMPULAN


Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan tersebut adalah pada bahan larutan alami Dari ekstrak kunyit, dapat dilihat perbedaan bahwa bila  diteteskan  ke dalam larutan asam,maka warna larutan akan berubah  menjadi kuning  muda, sedangkan bila diteteskan ke dalam larutan basa maka warnanya akan berubah merah. Dari ekstrak mawar  , dapat dilihat  perbedaan  bahwa  bila  diteteskan ke dalam larutan asam, maka warna larutan akan berubah menjadi merah,sedangkan bila  diteteskan  ke dalam larutan basa  maka warnanya akan berubah menjadi hijau. Dari Ekstrak Kembang sepatu bila ditetesi larutan asam warnanya menjadi merah dan ditetesi larutan basa warnanya menjadi hijau , dan Dari Ekstrak Bayam merah bila ditetesi larutan asam menjadi warna merah , dan jika ditetesi larutan basa akan menjadi hijau tua. Pada bahan kimiawi air cuka adalah larutan asam ¸ air kapur adalah larutan basa , air susu adalah larutan basa , air urea adalah larutan netral , jeruk nipis adalah larutan asam , dan sabun colek adalah larutan basa



1 komentar: